Penipuan yang mengincar pengguna Facebook masih terus berjalan. Dengan berbagai skenario dan bentuk, pelaku kejahatan cyber terus berusaha membuat Facebooker terjerembab masuk perangkap yang ujung-ujungnya akan menguntungkan si pelaku.
Sejauh ini, situs Facebook tidak mengeluarkan fitur yang memungkinkan penggunanya mengetahui siapa saja yang telah melihat profil mereka. Rupa-rupanya hal ini dimanfaatkan oleh komunitas yang mengaku bernama Jempolers Indonesia untuk mengelabui pemakai Facebook dengan aplikasi palsu yang mengklaim penggunanya bisa tahu siapa yang mengunjungi akun profilnya.
Dengan memakai bantuan Javascript, komunitas ini berupaya agar Facebooker mengklik link yang bertuliskan “[nama anda] pengen tahu siapa saja yang sering lihat profilmu? Http://www.facebook.com/JempolersIndonesia?sk=app_app208195102528120″.
Saat Anda mengklik link palsu ini, Anda akan dibawa ke laman milik komunitas Jempolers Indonesia di mana di situ ada 2 langkah yang harus dijalankan:
Step 1 : Copy This Script (script)
Step 2 : Clik the address bar-Hit the delete button-Paste The Code you copied into the address bar-hit enter to see your result
Banyak dari pengguna Facebook yang tergoda mengikuti langkah-langkah di atas hingga akhirnya Javascript akan dijalankan. Coding jahat inilah yang nantinya akan mengirimkan pesan via Facebook Chat ke kontak Anda. Guna lebih meyakinkan Facebooker, aplikasi palsu ini akan menampilkan data kontak profil korbannya plus menampilkan angka jumlah ‘view’nya yang sebenarnya juga palsu seperti:
‘My Top Profile Viewers:
Anna Pertiwi – 356 views
Blank Bonang – 234 views
Situ Pratama – 565 views
See who views your profile @ http://www.facebook.com/pages/Proviewer/209478346920238902
Apabila aplikasi ini memakai aplikasi (Apps) Facebook, maka situs Facebook dan user akan bisa memblokirnya lewat ‘Privacy Settings”. Akan tetapi Jempolers Indonesia sepertinya memanfaatkan celah keamanan di server Facebook sehingga ia sulit diberantas. Lantas, apa saja langkah preventif agar user tidak mudah diperdaya? Berikut yang bisa dilakukan:
1. Jangan mudah percaya terhadap link-link yang diberikan kontak Anda meskipun pengirimnya orang terdekat Anda.
2. Kewaspadaan ini sebaiknya ditingkatkan saat weekend karena akhir pekan adalah waktu favorit si pelaku.
Namun jika ternyata Anda sudah jadi korban, segera hapus semua postingan terkait coding ini dan katakan pada kontak Anda agar melakukan hal yang sama serta tidak menglik link serupa di Facebook Chat. Menurut Vaksincom sendiri, dari tanggal 29 April 2011 hingga 2 Mei 2011, korban yang menyukai (like) situs ini sudah mencapai angka lebih dari 750.000 user.
Sumber: Vaksin.com