Tidak selamanya ereksi itu menyenangkan. Bahkan, ia pun bisa membawa kepada kematian. Seperti apa yang terjadi di Calcuta, India, ini.
Seorang pria berusia 55 tahun asal India nyaris meninggal dunia karena mengalami suatu kelainan pada penisnya. Pria itu harus menjalani operasi darurat setelah organ vitalnya itu terus menegang selama lebih kurang 21 hari.
Para dokter di sebuah rumah sakit di Calcutta, India, terpaksa melakukan operasi tersebut untuk menyelamatkan pria tersebut dari penderitaan. Operasi selama satu jam tersebut dilaporkan sukses, tetapi laki-laki yang berprofesi sebagai pengusaha tersebut dipastikan mengalami impotensi.
”Pria ini sudah sangat terlambat untuk mendapatkan pertolongan. Seharusnya ia mendapatkan pengobatan dalam waktu enam jam. Kalau tidak, ia bahkan bisa meninggal dunia. Selain itu, ia juga mengalami kerusakan penis,” ungkap Dr Avishek Mukherjee, seperti dikutip The Sun, Jumat (5/3/2010).
Pria yang namanya tidak diungkap demi melindungi privasinya ini dilaporkan tidak menenggak obat kejantanan Viagra. Para dokter merasa yakin kalau ia mengalami sejenis kelainan yang disebut priapism yang dipicu oleh gangguan dalam sistem saraf. Akibat gangguan ini, aliran darah akan sulit keluar dari penis.
”Selama ereksi, aliran darah akan berhenti,” kata Dr Mukherjee.
”Oleh sebab itu, jika ereksi terjadi lebih dari satu jam, suplai ke penis akan berkurang sehingga akan merusak organ tersebut. Jika aliran ini tetap terhambat untuk jangka waktu yang lama, penis bahkan bisa mengidap penyakit gangren,” katanya.