senja 17 Headline...

Fakta Bahaya Blackberry dan Smart phone lainnya




Pada dasarnya semua handphone itu berbahaya, brikut ane kutipkan beberapa kestwit dari blogdokter:

Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), telepon selular/HP kemungkinan dpt menyebabkan kanker otak. #HP

IARC mengklasifikasikan radiofrequency electromagnetic yg dihasilkan oleh ponsel bersifat karsinogenik pd manusia.

Terbentuknya glioma, salah satu tipe kanker ganas pd otak disimpulkan berhubungan erat dg penggunaan HP.

Risiko kanker otak tinggi saat HP digunakan di dekat otak utk voice call. Risiko rendah jika digunakan SMS-an atau pemakaian handsfree.

IARC jg mengingatkan msh diperlukan bukti yg lebih kuat utk lebih pasti menyimpulkan bahwa HP bertanggung jawab atas tjdnya kanker otak.

Tip sehat menggunakan HP: hindari berbicara dg HP terlalu lama terutama jika HP menempel pd kepala. Gunakanlah earpiece/speaker.


Quote:
Jurnas.com | IBARAT dua sisi mata uang logam, kemajuan teknologi juga memiliki wajah serupa. Di satu sisi hadirnya jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Friendster, dan telepon cerdas Blackberry mampu mempercepat komunikasi serta memperpendek jarak. Namun, kecanggihan teknologi itu, ternyata tak sepenuhnya tanpa kerugian. Beberapa riset menunjukkan antitesis dari manfaat benda elektronik tersebut terutama jika dikaitkan dengan efek bagi penggunanya.


Quote:


Menurut penelitian dari Strayer dan Paul Atchley (40),Profesor pada Universitas Kansas, AS, yang mempelajari reaksi kompulsif dari para remaja pengguna telepon genggam, ditemukan fakta bahwa teknologi dapat menyebabkan kecemasan dan pikiran berlarut-larut. Dampak psikologis tersebut rupanya diakibatkan oleh rangsangan sinyal dari benda elektronik tersebut seperti telepon genggam. Hal yang terparah pernah terjadi adalah kejadian ‘sakaw’nya seorang anak kecil akibat terlalu lama larut bermain game online seperti dilansir oleh salah satu majalah gaya hidup perempuan di Jakarta.


Quote:
Tak hanya dampak psikologis, kemajuan teknologi juga turut berdampak untuk fisik, terutama kecerdasan otak. Baru-baru ini Grup Kerja Lingkungan (Enviromental Work Group) di Amerika Serikat mengeluarkan daftar telepon genggam dengan jumlah radiasi terbesar. Blackberry, yang baru-baru ini ramai terkena isu pemblokiran, merupakan jenis telepon gengam yang memiliki radiasi tertinggi. Dengan demikian, otak lebih beresiko terkena penyakit tumor atau kanker.



Kehadiran teknologi, di satu sisi memang sebuah berkah, yang memudahkan kita untuk menyerap dan mendapatkan informasi di dunia yang kaya, serba kompleks informasi dengan ritme cepat ini. Namun, mesti dicermati bahwa penggunaan secara berlebihan tidak hanya akan membuat penggunanya menjadi cenderung apatis pada lingkungan sekitar, tetapi juga beresiko terkena penyakit yang berdampak baik secara fisik maupun psikologis. Buat yang nelpon gunainnya jarak 1,5cm -2 cm

Quote:
VIVAnews - Memiliki telepon seluler pintar semacam Blackberry memang menyenangkan. Tak hanya menghibur, tapi juga bermanfaat untuk pekerjaan. Tak heran jika jumlah penggunanya terus meningkat di seluruh dunia.


Namun, di balik nilai positif yang ditawarkan, perangkat canggih itu ternyata menyimpan sejumlah efek buruk yang dapat mengganggu kesehatan penggunanya.

1. Membuat ketagihan
Perangkat telepon seluler pintar ini begitu mudah membuat pemiliknya merasa kecanduan. Studi Rutgers University pada 2006 menyimpulkan, Blackberry dan perangkat serupa memicu kenaikan penggunaan internet yang cukup signifikan, namun berdampak buruk bagi kesehatan mental.

2. Mengganggu tidur
Dengan layanan internet 24 jam, perangkat Blackberry akan bergetar atau berdering setiap saat, ketika ada email dan pesan singkat masuk. Dan setiap saat pula, pengguna akan memainkan Blackberry-nya, termasuk ketika sudah berada di tempat tidur.

Tak jarang pula, pengguna begitu sensitif dengan getar Blackberry, sehingga mudah terbangun dari tidur untuk membuka pesan yang masuk.

Kebiasaan menyanding Blackberry di tempat tidur inilah yang akhirnya membuat tidur tak berkualitas. Dampak selanjutnya, tentu menyerang kesehatan. Bukan rahasia lagi bahwa rendahnya kualitas tidur berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.

Sebuah penelitian mengungkap, pengguna Blackberry yang memiliki kebiasaan memainkannya sebelum tidur rentan mengalami insomnia, sakit kepala, dan kesulitan berkonsentrasi. Penelitian yang dilakukan Uppsala University di Swedia menambahkan bahwa radiasi telepon seluler bisa mengganggu aktivitas tidur.

3. Memicu cemas
Memiliki telepon selular cerdas semacam Blackberry memang menyenangkan bagi sebagian orang. Dengan Blackberry, aktivitas berkirim email, chatting, hingga berselancar di internet bisa dilakukan bersamaan, kapan saja, dan di mana saja. Banyak pula yang mengandalkannya untuk urusan pekerjaan.

Studi yang dilakukan MIT's Sloan School of Management pada 2007 mengungkap, penggunaan Blackberry membentuk budaya stres di tempat kerja. Fasilitas internet 24 jam yang dijagokan telepon seluler pintar itu mengacaukan waktu luang pekerja. Tugas dan hal-hal yang menyangkut pekerjaan bisa hadir kapanpun, termasuk kala sedang libur.

4. Melemahkan otak
Di balik kemudahan yang diberikan, Blackberry berisiko melemahkan daya konsentrasi penggunanya. Karakternya yang mampu membuat pengguna melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan (multitasking) cenderung membuat seseorang kesulitan menyerap informasi lantaran fokusnya mudah beralih dari satu hal ke hal lain.

"Sebagai multitasker, otak mereka dibanjiri terlalu banyak informasi, akibatnya mereka tidak selektif lagi untuk memilah informasi yang penting dengan cepat," kata Dr David W Goodman, Direktur Pusat Gangguan Psikologis di Maryland, Baltimore.

Untuk itu, ia menyarankan para pengguna Blackberry agar tak mengaktifkan jaringan internetnya selama 24 jam. “Buat jadwal untuk membuka email, misalnya satu jam sekali, atau dua jam sekali," kata Goodman. "Jangan menjadikan diri sebagai budak getar atau dering Blackberry

Quote:
Direktur National Skin Centre Navin Taneja mengatakan, layar kecil BlackBerry dan iPhone dapat menimbulkan kerut di sekitar mata.

“Penggunaan smartphone meningkat drastis beberapa tahun terakhir. Orang bahkan menggunakannya 8-10 jam sehari, dan memaksa mereka fokus pada gadget itu. Hal ini memaksa otot muka bekerja keras dan menimbulkan kerut di sekitar mata,” jelasnya.

Pengguna berusia 20-25 tahun sering kali mengeluhkan masalah ini. “Lima sampai tujuh klien mengeluhkan hal ini,” jelasnya.

Selain itu, terlalu lama menggunakan smartphone dapat membuat kulit kusam. “Kulit akan kehilangan cahayanya,” kata konsultan dematolog Pritam Pankaj.

Selain mengancam kesehatan kulit, radiasi smartphone bisa menimbulkan masalah yang lebih besar. “Smartphone lebih mengancam. Gadget ini memancarkan radiasi 2,5 kali lebih besar dari ponsel biasa. Emisi ini bisa menyebabkan risiko kanker otak, impotensi dan penuaan dini,” kata senior konsultan bedah kosmetik Anup Dhir.

Padahal perusahaan pembuat smartphone pun telah memperingatkan hal ini dalam buku manualnya. Pembuat BlackBerry, Research In Motion (RIM), menyarankan agar gadget berada 25 mm dari pengguna. Dan Apple menyarankan agar gadget berada 15 mm dari pengguna ketika melakukan panggilan atau transmisi data nirkabel.

“Untuk menghindari efek bahaya ini pada kesehatan, sebaiknya menggunakan hands-free sejauh mungkin,” tambah Dhir.

Jadi kesimpulannya, selain harganya lebih tinggi, smatrphone juga beresiko tinggi bagi kesehatan dibanding ponsel biasa. Maka berhati-hatilah menggunakannya.

sumber
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...